Saturday 20 September 2014

BEL LISTRIK SEDERHANA tugas kelas X semester 1

untuk power point pembuatan nya bisa diunduh di downloaddisini atau disini (disertai gambar)
dibawah ini adalah makalah tugasnya (format penulisan dibawah ini ditentukan oleh guru)

Bel Listik Sederhana
TUJUAN            :
·         Untuk mengetahui dan memahami tata cara pembuatan bel listrik sederhana
·         Untuk mengetahui cara kerja bel listrik sederhana
·         Untuk menyelesaikan standar kompetensi pelajaran kewirausahaan (elektronika)
ALAT DAN BAHAN :
·         Tang                                                               
·         Palu                                                                
·         Obeng minus dan obeng plus                         
·         Plat baja                                                         
·         Gunting                      
·         Solder
·         Penggaris dan pensil
·         Triplek / Papan Kayu 30x25 cm
·         kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan
·         1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus .
·         Trafo
·         Isolasi
·         Terminal listrik
·         Steker yang sudah terhubung dengan kabel
·         Klem kabel
·         Satu batang paku besi 9 inci.
·         10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku triplek).
·         Pelat besi yang dibuat menyiku 90 dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.
·         Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
·         Satu sekrup berukuran 1,5 inci
·         Dua buah sekrup kecil yang biasa digunakan pada alat-alat elektronik.


CARA MEMBUAT :
1.      Mengenai kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300 lilitan.
2.      Pada bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2 buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).
3.      Pada bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan.
4.      Mengenai bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan.
5.       Setelah cara diatas sudah dilakukan semua, tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga pada bagian atas utuk paku 1 dan bagian bawah untuk paku 2 dan letakan lempengan baja di antara paku 1 dan 2 (ditengah)
6.      Letakan saklar pada pojok kanan bawah dan solder ke bagian trafo pada nomor 0 dan 220 sambungkan salah satu kabel saklar dengan steker menggunakan terminal kabel
7.      Solder paku 1 (bentuk U) pada trafo pada nomor 0 dan 6v, dan paku 2 ke nomor 0 dan 7,5v. terkahir tancapkan bel pada dekat bagian ujung lempengan baja. Untuk lebih jelasnya lihat rangkaian berikut

 

HASIL DAN ANALISIS:
Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (stopkontak), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju trafo melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).

Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi.

Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).




KESIMPULAN
Bahwa listrik yang di alirkan dari PLN (220V) mengalir menuju Trafo dan akan dirubah menjadi 9V. dari trafo listrik akan mengalir melalui tembaga yang dililitkan ke paku , sehingga paku itu mendapatkan muatan yang mengakibatkan paku memiliki daya magnet. Setelah paku menjadi bermuatan magnet plat baja tersebut akan bergetar dan mengenai bel, yang pada akhir nya menghasilkan bunyi dering.
Jadi konsep pada bel sederhana ini , menggunakan medan magnet yang berasal dari listrik untuk menciptakan bunyi.

SARAN
Pemanfaatan ilmu fisika telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti hal nya praktek sederhana ini yaitu ‘pembuatan listrik sederhana’ dapat di aplikasikan dalam kehidupan sebagai metode pembelajaran bagi siswa. Disamping itu pembaca juga dapat memanfaatkan makalah yang penulis tulis sebagai pedoman pembuatan projek berikutnya.

makalah ini berdasarkan teori dari http://unduh2x.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-bel-listrik-sederhana.html lalu kami mengaplikasikanya sebagai tugas sekolah yang diberikan oleh guru. 

1 comment:

  1. Nice Info Gan
    Terimkasih banyak

    Blog Walking
    http://obatjellygamatgoldg.net/

    ReplyDelete