untuk power point pembuatan nya bisa diunduh di downloaddisini atau disini (disertai gambar)
dibawah ini adalah makalah tugasnya (format penulisan dibawah ini ditentukan oleh guru)
Bel Listik Sederhana
TUJUAN :
·
Untuk mengetahui dan memahami tata cara
pembuatan bel listrik sederhana
·
Untuk mengetahui cara kerja bel listrik
sederhana
ALAT DAN BAHAN :
·
Tang
·
Palu
·
Obeng minus dan obeng plus
·
Plat baja
·
Gunting
·
Solder
·
Penggaris dan pensil
·
Triplek / Papan Kayu 30x25 cm
·
kawat tembaga 1 utas/tanpa penyambungan
·
1 buah saklar/peyambung dan pemutus arus
.
·
Trafo
·
Isolasi
·
Terminal listrik
·
Steker yang sudah terhubung dengan kabel
·
Klem kabel
·
Satu batang paku besi 9 inci.
·
10-15 sekrup kecil atau paku kecil(paku
triplek).
·
Pelat besi yang dibuat menyiku 90
dejarat. Tebal pelat sekitar 1 mm.
·
Satu sekrup 1 inci beserta bautnya.
·
Satu sekrup berukuran 1,5 inci
·
Dua buah sekrup kecil yang biasa
digunakan pada alat-alat elektronik.
CARA MEMBUAT :
1. Mengenai
kumparan yang nantinya berfungsi sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat
dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan
tergantung kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat namun
membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, makan lilitan dibuat lebih
banyak. Ringkasnya, jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt
dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci adalah 200-300
lilitan.
2. Pada
bagian lempengan baja(pegas) dan lempengan besi sebagai lengan pemukul,
disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya skrup yang digunakan berjumlah 2
buah agar lebih kokoh. Pada bagian ini kemudian dilakukan penyolderan antara
kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung
ke interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).
3. Pada
bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan supaya kumparan tidak
bergeser ketika didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium
yang dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan pada papan.
4. Mengenai
bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan
melekatkan lempengan pada dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang
papan.
5. Setelah cara diatas sudah dilakukan semua,
tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga pada bagian atas utuk paku 1 dan
bagian bawah untuk paku 2 dan letakan lempengan baja di antara paku 1 dan 2
(ditengah)
6. Letakan
saklar pada pojok kanan bawah dan solder ke bagian trafo pada nomor 0 dan 220
sambungkan salah satu kabel saklar dengan steker menggunakan terminal kabel
7. Solder
paku 1 (bentuk U) pada trafo pada nomor 0 dan 6v, dan paku 2 ke nomor 0 dan
7,5v. terkahir tancapkan bel pada dekat bagian ujung lempengan baja. Untuk
lebih jelasnya lihat rangkaian berikut
HASIL DAN ANALISIS:
Ketika saklar ditekan (dalam keadaan on) hingga
menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik
(stopkontak), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju trafo
melalui kawat tembaga. Kemudian arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan
selanjutnya menuju ke kumparan (paku yang dililitkan kawat tembaga).
Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi.
Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).
Adanya arus listrik yang mengalir melalui kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam/besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja. Pada lempengan logam/besi ini kemudian dilekatkan dengan kawat yang berfungsi sebagai pemukul bel. Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel/lonceng hingga berbunyi.
Pada saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Berhentinya arus listrik itu menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Akibatnya lempengan baja kembali ke posisi semula. Lempengan baja kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik kembali mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali. Begitu seterusnya hingga saklar dimatikan (dalam keadaan off).
KESIMPULAN
Bahwa listrik yang di
alirkan dari PLN (220V) mengalir menuju Trafo dan akan dirubah menjadi 9V. dari
trafo listrik akan mengalir melalui tembaga yang dililitkan ke paku , sehingga
paku itu mendapatkan muatan yang mengakibatkan paku memiliki daya magnet.
Setelah paku menjadi bermuatan magnet plat baja tersebut akan bergetar dan
mengenai bel, yang pada akhir nya menghasilkan bunyi dering.
Jadi konsep pada bel
sederhana ini , menggunakan medan magnet yang berasal dari listrik untuk
menciptakan bunyi.
SARAN
Pemanfaatan
ilmu fisika telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti hal nya praktek sederhana ini yaitu ‘pembuatan listrik sederhana’
dapat di aplikasikan dalam kehidupan sebagai metode pembelajaran bagi siswa. Disamping itu pembaca juga dapat memanfaatkan
makalah yang penulis tulis sebagai pedoman pembuatan projek berikutnya.
makalah ini berdasarkan teori dari http://unduh2x.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-bel-listrik-sederhana.html lalu kami mengaplikasikanya sebagai tugas sekolah yang diberikan oleh guru.
Nice Info Gan
ReplyDeleteTerimkasih banyak
Blog Walking
http://obatjellygamatgoldg.net/